Di Desa Kaputihan, kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, terdapat sebuah tradisi yang telah dilaksanakan selama beberapa generasi. Tradisi ini dikenal dengan nama Bertadarus, yang merupakan bentuk penghormatan terhadap Al-Quran dan menjadi salah satu pijakan kekuatan masyarakat desa dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Melalui tradisi Bertadarus, masyarakat Desa Kaputihan merasakan nikmat berlimpah yang tak terhingga.
Pengenalan Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan
Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Setiap hari Jumat pagi, seluruh masyarakat desa berkumpul di masjid desa untuk membaca dan mengkaji Al-Quran bersama-sama. Pengajian ini dipimpin oleh seorang hafidz Al-Quran yang sudah dianggap sebagai pemimpin spiritual desa. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk pengabdian, kesatuan, dan kebersamaan antara masyarakat desa untuk mencapai keselamatan dan kemakmuran.
Manfaat dari Tradisi Bertadarus
Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat desa. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui tradisi ini:
- Meningkatkan spiritualitas masyarakat desa
- Membangun kebersamaan dan persatuan di antara warga desa
- Menjaga dan melestarikan warisan budaya dan tradisi
- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan spiritual dan mental masyarakat desa
- Menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari
- Mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi kepada generasi muda
Tujuan dari Tradisi Bertadarus
Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat desa. Berikut adalah beberapa tujuan dari tradisi ini:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan
- Menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Islam di Desa Kaputihan
- Meningkatkan pembacaan dan pemahaman terhadap Al-Quran
- Menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan antara warga desa
- Menciptakan generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak yang baik
Also read:
Kaputihan Membaca Cahaya Ilahi: Keajaiban Bertadarus dalam Komunitas Desa
Melangkah dengan Al-Quran di Desa Kaputihan
Peran Kepala Desa dalam Tradisi Bertadarus
Bapak Ujang Herman RN, kepala desa Desa Kaputihan, memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga dan mempromosikan tradisi Bertadarus. Beliau berperan sebagai pemimpin dan fasilitator bagi masyarakat desa dalam menjalankan tradisi ini. Selain itu, Bapak Ujang juga berperan dalam membangun dan memperkuat hubungan antara desa dengan pemerintah dan lembaga masyarakat lainnya.
Upaya Kepala Desa dalam Mempromosikan Tradisi Bertadarus
Bapak Ujang Herman RN menyadari betapa pentingnya mempromosikan dan melestarikan tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan. Beliau melakukan beberapa upaya untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain:
- Mengadakan pertemuan rutin dengan tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk membahas tentang pelaksanaan tradisi Bertadarus
- Melakukan sosialisasi melalui media massa dan sosial tentang manfaat dan pentingnya tradisi ini bagi masyarakat desa
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan Bertadarus dengan memberikan apresiasi kepada mereka yang terlibat
- Mengajak generasi muda desa untuk ikut serta dalam tradisi ini dan menjaga keberlanjutan
Akibat dari Upaya Kepala Desa dalam Mempromosikan Tradisi Bertadarus
Upaya yang dilakukan oleh Bapak Ujang Herman RN dalam mempromosikan tradisi Bertadarus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Desa Kaputihan. Dampak positif tersebut antara lain:
- Partisipasi masyarakat dalam tradisi bertadarus meningkat
- Generasi muda desa semakin tertarik dan terlibat aktif dalam tradisi ini
- Tradisi bertadarus semakin dikenal oleh masyarakat di luar desa
- Penghargaan terhadap tradisi Bertadarus semakin meningkat
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan beserta jawabannya:
-
Apakah semua warga desa di Desa Kaputihan dapat ikut serta dalam tradisi Bertadarus?
Iya, semua warga desa di Desa Kaputihan dapat ikut serta dalam tradisi Bertadarus. Tradisi ini terbuka untuk semua orang tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
-
Bagaimana cara membaca dan mengkaji Al-Quran dalam tradisi Bertadarus?
Setiap warga desa membawa Al-Quran pribadinya dan membacanya dengan bimbingan hafidz Al-Quran. Setiap ayat atau pasal yang dibaca diberikan penjelasan dan pemahaman yang mendalam.
-
Apakah tradisi Bertadarus dilaksanakan hanya di hari Jumat pagi?
Tradisi Bertadarus biasanya dilaksanakan di hari Jumat pagi sebagai bagian dari kegiatan ibadah, tetapi ada juga kelompok-kelompok kecil yang melakukan Bertadarus di hari-hari lain.
-
Apakah ada penghargaan atau penghargaan yang diberikan kepada peserta tradisi Bertadarus?
Iya, setiap tahun pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, pemerintah desa memberikan penghargaan kepada peserta yang aktif dalam tradisi Bertadarus. Penghargaan ini berupa sertifikat penghargaan dan hadiah tunai.
-
Apakah tradisi Bertadarus menjadi bagian dari program pendidikan di Desa Kaputihan?
Iya, tradisi Bertadarus menjadi bagian dari program pendidikan di Desa Kaputihan. Setiap anak di sekolah-sekolah desa diajarkan dan dianjurkan untuk ikut serta dalam tradisi ini.
-
Bagaimana cara lain yang dilakukan oleh kepala desa untuk mempromosikan tradisi Bertadarus?
Selain upaya yang telah disebutkan sebelumnya, kepala desa juga melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan lokal untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Al-Quran.
Kesimpulan
Tradisi Bertadarus di Desa Kaputihan merupakan tradisi yang berdampak positif bagi masyarakat desa. Melalui tradisi ini, masyarakat desa dapat merasakan nikmat berlimpah yang diberikan oleh Allah SWT. Pengelolaan dan pelestariannya juga dilakukan dengan baik oleh kepala desa dan masyarakat desa itu sendiri. Diharapkan tradisi Bertadarus ini akan terus berlanjut dan menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang.
0 Komentar